Jumat, 28 Oktober 2011

Kisah Sebuah Batu Kusam

Suatu ketika seorang pengrajin batu berjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat seonggok batu dengan warna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan nampak luarnya relative lapuk. Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayuhkan godamnya mengenai batu sehingga mendapatka bongkahan batu sebesar kepala dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih. Dibawanya batu itu kerumahnya, dipotongnya dengan mengunakan gerinda (alat pemotong batu), sehingga percikan api hasil gesekan dengan batu terlihat. Dihaluskannya permukaannya yang kasar dari batu tersebut dan dipoles. Siang dan malam ia berusaha membuat sebentuk batu perhiasan cincin, dari warna batu yang putih dan kasar, berangsur-angsur menjadi putih, mengkilap dan licin. Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang bernilai.

Renungan :
“ Sesunguhnya alam memberikan berbagai pelajaran untuk kita. Kita adalah sebongkah batu, kondisi lapuk, berlumut dan rapuh adalah kondisi kita yang tak mampu melawan cobaan. Pukulan gudam, gesekan gerinda, percikan api, polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang dating untuk menimpa kita. Terkadang kita menolak cobaan yang dating, tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah sarana yang dating dari sang pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita bisa terlihat bersinar”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar