Sikap pasrah atau kemampuan
menerima apapun yang diberikan Allah baru akan terasa penting ketika kita tak
punya pilihan lain. Ketika kita mustahil kembali sehat, ketika kita tak mungkin
kembali kemasa kanak-kanak, ketika kiata tak mungikin menghisap kembali
kata-kata yang telah dikeluarkan, ketika kita salah jalan dan tak mungkin
mengulanginya. Saat itu kepasrahan menjadi penting.
Kemampuan menerima bukanlah
sesuatu yang datang begitu saja. Kemampuan menerima diperkuat oleh
pengalaman-pengalaman. Menyatakan “Oke, memang begitu adanya” sanagtlah mudah, tetapi tidak semudah itu.
Ketika berbicara tentang sikap pasrah, kita harus memikirkan bahwa kemampuan
menerima akan berkembang seirimg waktu. Kemampuan menerima menjadi semakin kuat
dan kuat hingga akhirnya sikap pasrah akan berkembang sempurna..
Kemampuan menerimapun bukanlah
bakat yang kita miliki atau orang lain tidak miliki. Kemampuan menerima
merupakan respons yang bisa dipelajari dan dilatih. Menerima kenyataan pahit
mungkin tidak akan mengubah keadaan, tapi kita bisa mengontrol emosi yang bisa
meperburuk keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar